Kecamatan Pule

Lihat Semua Potensi
Keadaan Geografis Kecamatan Pule

Kecamatan Pule merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tepatnya berada di sebelah Barat Kabupaten Trenggalek. Secara geografis terletak diantara 111° 24’-112° 11’ BT dan 7° 33’-8° 34’ LS. Kecamatan Pule berada di ketinggian 700 m dari permukaan laut. Batas-batas daerahnya, meliputi :

  • Utara : Kabupaten Ponorogo
  • Timur : Kecamatan Dongko, Kecamatan Suruh
  • Selatan : Kecamatan Panggul
  • Barat : Kabupaten Ponorogo

Kecamatan Pule meliputi 10 desa, yaitu Sidomulyo, Puyung, Joho, Kembangan, Pakel, Pule, Jombok, Tanggaran, Karanganyar dan Sukokidul. Berdasarkan topografinya, desa yang berada di Kecamatan Pule merupakan perbukitan. Kecamatan Pule memiliki luas 11.812 Ha. Terdiri dari 730 Ha tanah sawah, 9702 Ha lahan kering, dan 1.380 Ha lahan lainnya.

Berdasarkan jenis tanahnya bagian utara merupakan regosol dan mediteran. Sebelah timur merupakan gramosol, sebelah selatan merupakan mediteran, dan sebelah barat merupakan regosol dan gromosol.

Iklim yang dimiliki Kecamatan Pule adalah tropis, sehingga meliputi musim kemarau dan musim penghujan. Namun, saat ini Musim penghujan tidak dapat diprediksi. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 periode bulan Januari-Desember menunjukkan terjadinya ketidak stabilan dari rata-rata curah hujan.

Pada bulan Pebruari hari hujan mencapai nilai tertinggi, yaitu 18. Sedangkan curah tertinggi hujan pada bulan Januari 527 dan hujan maksimum di bulan Desember dengan nilai 75 serta rata-rata curah hujan mencapai nilai tertinggi pada bulan Desember yaitu 35.

Karena Kecamatan Pule adalah daerah berbukitan, maka desa yang berada didataran tertinggi adalah desa Sidomulyo, yaitu mencapai 825 m dari permukaan laut. Sedangkan dataran terendah adalah desa Sukokidul yang ketinggiannya 450 m dari permukaan laut. Untuk kedalaman sumber air tanah (sumur) terdalam berada di desa Kembangan, yaitu 18 m.

 

Penduduk Kecamatan Pule

Penduduk sebagai salah satu sumberdaya pembangunan memegang peranan penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Pule pada tahun 2014 sebanyak 57.585 jiwa, yang terdiri dari 28.832 penduduk laki-laki dan 28.753 penduduk perempuan .Kepadatan penduduknya adalah 500 jiwa/Km 2 .

Di Desa Pule memiliki penduduk terpadat, yaitu dengan jumlah penduduk 9.798 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 4.826, penduduk perempuan sejumlah 4.972, dan jumlah rumah tangganya adalah 2.950. Sehingga, Sex Ratio untuk Desa Pule 97.

Desa yang memiliki tingkat kepadatan paling rendah adalah Desa Puyung yaitu 366 Jiwa/Km 2 . Penduduk terdiri dari 2.678 penduduk laki-laki dan 2.579 penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga adalah 1.381, dan sex rationya adalah 104.

Kewarganegaraan dari penduduk Kecamatan Pule hanya terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI), dengan jumlah 28.832 penduduk laki-laki dan 28.753 penduduk perempuan.

Penduduk usia sekolah, yaitu antara usia 7-15 Tahun. Di Kecamatan Pule digolongkan penduduk yang bersekolah dan penduduk yang tidak bersekolah. Ditinjau dari jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki yang bersekolah adalah 4.266 jiwa dan penduduk perempuan yang bersekolah adalah 4.254. Sedangkan untuk yang tidak bersekolah, jumlah penduduk laki- laki adalah 10 jiwa dan penduduk perempuan adalah 11 jiwa. Di Desa Sidomulyo, Joho, Sukokidul Hanya penduduk berjenis kelamin Laki-laki usia sekolah yang tidak bersekolah.

Dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2009, Banyaknya Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Pule adalah 6.068. Jumlah rumah tangga sasaran terbanyak berada di Desa Pule, yaitu sebanyak 1.427 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran terkecil berada di Desa Kembangan, yaitu sebanyak 221 rumah tangga.

pendidikan Kecamatan Pule

Pendidikan merupakan usaha untuk menggali ilmu yang dilakukan secara sadar, sehingga menciptakan peserta didik yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Kecamatan Pule terdapat 30 Taman Kanak-kanak (TK), 49 Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI), 9 SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan 2 SMA (Sekolah Menengah Atas).

Dari hasil pendataan tahun 2014, banyaknya siswa Sekolah Dasar adalah 4.892, yang terdiri dari 2.736 siswa laki-laki dan 2.156 siswa perempuan. Siswa terbanyak berada di Desa Tanggaran, dengan jumlah 983 siswa. Ditinjau dari statusnya, tingkat SD negeri sejumlah 45 sekolah dengan jumlah siswa 4.892 dan SD swasta sejumlah 2 sekolah dengan jumlah siswa 49, terdiri dari SD swasta sejumlah 1 serta terdapat MI dengan status swasta sejumlah 2 sekolah.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Pule terdiri dari 4 sekolah dengan status negeri dan 5 sekolah dengan status swasta. Sedangkan untuk Sekolah Menengah terdiri dari 1 SMA berstatus negeri dan 1 SMK dengan status swasta.

Ujian Nasional merupakan suatu istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 2014, di Kecamatan Pule jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SD semuanya dinyatakan lulus.

Di tingkat SMP / MTs Negeri, pada tahun 2014 tercatat siswa yang mengikuti UAN sebanyak 471, dan dinyatakan lulus semuanya. Sedangkan di SMP / MTs swasta dari 5 sekolah yang berada di Kecamatan Pule yang mengikuti UAN sebanyak 332 dinyatakan lulus 331 siswa, di MTs Nurul Huda 1 siswa dinyatakan tidak lulus pada tahun 2013 ini.

Di Kecamatan Pule , jumlah siswa SMA Negeri adalah 258, sedangkan SMK swasta 178. Siswa yang terdaftar sebagai peserta UAN tahun 2013 sejumlah 72 siswa dari SMA Negeri dan 39 siswa dari SMK swasta, dan dinyatakan semuanya lulus.

kesehatan Kecamatan Pule

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Hidup sehat berarti tercapainya suatu keadaan yang sempurna baik secara lahiriah maupun batiniah. Penyakit yang diderita manusia harus diatasi dengan cara penyembuhan dan perawatan.

Di Kecamatan Pule, jumlah fasilitas kesehatan pada yaitu 60 fasilitas yang terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, BKIA, Polindes, dan Posyandu. Jumlahnya berturut-turut adalah 1, 4, 2, 7, dan 45. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan adalah 77 orang. Tenaga Kesehatan terdiri dari dokter umum 3 orang, penilik kesehatan 1 orang, perawat 16 orang, bidan 14 tenaga kesehatan/ administrasi 19 dan dukun bayi terlatih 27 orang.

Pasangan yang tercatat sebagai Pasangan Usia Subur (PUS) adalah sebanyak 11.854. Untuk merealisasikan Akseptor KB, alat-alat kontrasepsi yang digunakan antara lain : IUD, PIL, Kondom, MOW, Suntik dan implan. Yang banyak digunakan adalah suntik.

Pada tahun 2014, di Kecamatan Pule jumlah penyandang cacat sebanyak 249 orang dan digolongkan menurut jenisnya yaitu Tunanetra/Buta berjumlah 25 orang, Tunarungu/Tuli 48 orang, Tunawicara/Bisu 40 orang, Tunarungu Tunawicara/Tuli-Bisu 44 Orang, Tunadaksa/cacat tubuh 38 orang, Tunagrahita/cacat mental 39 orang, Tunalaras/eks sakit jiwa 15 orang.

pertanian Kecamatan Pule

Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di Kecamatan Pule. Menurut penggunaannya, total dari luas tanah yaitu 14.435 Ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 730 Ha, dan tanah kering 13.236 Ha. Tanah kering digolongkan menjadi 4, yaitu Tanah Tegal/Ladang, Tanah Perkebunan Rakyat, Tanah Bangunan dan Sekitarnya, Tanah Lain-lain, dan Tanah Hutan Negara.

Luas area perkebunan terbesar adalah cengkeh.
Area perkebunan di Kecamatan Pule seluas 524 Ha dengan 1.463,78 ton merupakan hasil produksi cengkeh.

Produksi tanaman bahan makanan tahun 2014 di antaranya yaitu : padi sawah, padi lading, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai. Produksi tanaman bahan makanan tahun 2014 terbanyak adalah Kacang tanah, yaitu 135,72 ton. Dan produksi yang terkecil adalah Padi, yaitu sebanyak 8,29 ton.

Sayuran yang dihasilkan pada tahun 2014 di Kecamatan Pule, antara lain : Kacang Panjang, cabe, Labu Siam, kentang, petcai/sawi, bawang daun petai, jamur,bayam,terong dan kangkung yang totalnya mencapai 265,2 ton. Labu Siam merupakan produksi terbesar, yaitu mencapai 66,1 ton.

Buah-buahan yang dihasilkan di Kecamatan Pule sangat beragam, antara lain : Nangka, alpukat, belimbing, durian, jambu air, jambu biji, manggis, pepaya, pisnag, rambutan, dan salak. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah Pisang, yaitu sebanyak 596,10 ton. Selain Pisang, Nangka juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 371,50 ton.

Untuk menunjang produksi pertanian perlu ditunjang adanya sarana produksi dan pengairan. Di Kecamatan Pule terdapat 6 sarana, yaitu kios KUD, Kios Non KUD, Cek Dam, Pompa air dan diesel air, yang jumlahnya berturut- turut : 1, 29, 2, 13 dan 29. Produksi Perkebunan di Kecamatan Pule mencapai 2526,56 ton perkebunan cengkeh adalah produksi terbesar yang mencapai 1.213 ton.

Pertanian peternakan di Kecamatan Pule yang terbesar pada tahun 2013 adalah Kambing sebanyak 79.524 ekor.

Produksi terbesar berikutnya adalah Tebu yang mencapai 456,72 ton. Selain cengkeh & tebu, perkebunan lain adalah kopi, kakao, kelapa, jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temu lawak, temu ireng dan temu kunci. Total luas hutan yang tercatat pada tahun 2014 adalah 3.889 Ha. Berdasarkan jenisnya digolongkan menjadi 2, yaitu hutan lindung dan hutan produksi.

pertambangan Kecamatan Pule

Penggalian adalah kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan bumi, dibawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air.

Berdasarkan lapangan usaha, jumlah pertambangan/penggalian hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE’06) di Kecamatan Pule adalah 2 buah yang merupakan Usaha Lokasi Tetap. Maksudnya adalah suatu usaha yang menempati bangunan tempat usaha, baik dilakukan dalam bangunan bukan tempat tinggal, maupun bangunan tempat tinggal dan campuran yang dijalankan oleh rumah tangga atau orang lain yang berusaha di bangunan tersebut.

Penggalian batu koral terbanyak di Kecamatan Pule berada di Desa Kembangan sejumlah 58 dan Desa Pakel sejumlah 25.

 

industri Kecamatan Pule

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Di Kecamatan Pule Industri Pengolahan berjumlah 1.095 usaha yang terdiri dari Usaha Lokasi Tidak Tetap sejumlah 3 usaha dan Usaha Lokasi Tetap sejumlah 1.092 usaha. Usaha Lokasi Tidak Tetap berada di Desa Sidomulyo, Kembangan dan Jombok dengan jumlah masing-masing 1 industri.

Industri Pengolahan sebagai usaha Lokasi Tetap di Kecamatan Pule tersebar di sepuluh (10) Desa. Industri Pengolahan terbanyak berada di Desa Sukokidul sejumlah 283 industri. Urutan desa berdasarkan jumlah industry pengolahan dari besar ke kecil adalah sebagai berikut : Jombok sejumlah 223 industri, Karanganyar sejumlah 102 industri, Tanggaran sejumlah 97 industi, Joho sejumlah 92 industri, Puyung sejumlah 91 industri, Sidomulyo sejumlah 73 industri, Pule sejumlah 69 industri, Pakel Sejumlah 43 dan Kembangan Sejumlah 19 industri.

transportasi Kecamatan Pule

Transportasi adalah kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan komunikasi adalah usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegfam/teleks atau hubungan radio panggil (pager).

Di Kecamatan Pule kedua sektor tersebut sangan penting. Bedasarkan hasil Sensus Ekonomi 2006, jumlah usaha tersebut adalah 301 usaha, yang terbagi menjadi usaha Lokasi Tidak Tetap dan usaha Lokasi Tetap. Usaha Lokasi Tidak Tetap terdapat 218 usaha yang tersebar di 9 desa. Sembilan desa tersebut antara lain : Sidomulyo terdapat 55 usaha, Puyung terdapat 4 usaha, Joho terdapat 3 usaha, Kembangan terdapat 4 usaha, Pakel 9 usaha, Pule terdapat 69 usaha, Jombok terdapat 52 usaha, Tanggaran terdapat 20 dan Karanganyar terdapat 2 usaha.

Sebagai Usaha Lokasi Tetap, desa-desa di Kecamatan Pule yang memiliki usaha transportasi dan komunikasi, Desa Tanggaran terbesar memiliki 22 usaha dan terkecil terletak di Desa Puyung memiliki 2 usaha.

perdagangan Kecamatan Pule

Perdangan adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang-barang yang dimiliki. Perdagangan di Kecamatan Pule digolongkan menjadi 2, yaitu perdagangan besar dan eceran. Perdagangan besar adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang yang dimiliki dengan jumlah besar kepada pedagang eceran. Pedagang eceran adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang- barang yang dimiliki biasanya berupa toserba, sehingga menjual barang dalam jumlah kecil.

Perdagangan Besar/Eceran di Kecamatan Pule menurut Lokasi Tidak Tetap terdapat 2.541 usaha, sedangkan menurut Lokasi Tetap terdapat 1095 usaha. Di Desa Pule mencapai nilai tertinggi di Usaha Lokasi Tidak Tetap, yaitu sebanyak 1.057 usaha. Nilai terendah pada Desa Puyung yang memiliki 2 usaha.

Berdasarkan Usaha Lokasi Tetap, Desa Pule mencapai nilai tertinggi, yaitu sebanyak 329 usaha. Desa Puyung menjadi satu-satunya desa yang tidak memiliki usaha perdagangan besar berdasarkan hasil SE06.

Kontak Kami

Jln. Panglima Sudirman No. 42 Trenggalek Jawa Timur

(0355) 797156

dpmptsp@trenggalekkab.go.id

dpmptsp.trenggalek@gmail.com

Aplikasi dan Link Terkait

© SIMPONI - DPMPTSP KABUPATEN TRENGGALEK.