Kecamatan Dongko

Lihat Semua Potensi
Keadaan Geografis Kecamatan Dongko

Kecamatan Dongko merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Trenggalek, JawaTimur. Tepatnya berada di sebelah Barat Daya Kabupaten Trenggalek. Secara geografis terletak diantara111° 24’- 112° 11’ BT dan 7° 53’-8° 34’ LS. Kecamatan Dongko berada di ketinggian 582 - 714 m dari permukaan laut. Batas-batas daerahnya, meliputi :

  • Utara : Kec. Suruh
  • Timur Laut : Kec. Kampak
  • Timur : Kec. Kampak
  • Tenggara : Kec. Munjungan
  • Selatan : Kec. Munjungan
  • Barat Daya : Kec. Panggul
  • Barat : Kec. Panggul
  • Barat Laut : Kec. Pule

Kecamatan Dongko meliputi 10 desa, yaitu Watuagung, Pandean, Salamwates, Ngerdani, Petung, Cakul, Siki, Dongko, Sumberbening dan Pringapus. Berdasarkan topografinya, semua desa yang berada di Kecamatan Dongko merupakan daerah perbukitan.

Kecamatan Dongko memiliki luas 14.120 Ha. Terdiri dari 521 Ha tanah sawah, 7.357 Ha lahan kering, dan 271 Ha lahan lainnya. Berdasarkan jenis tanahnya bagian utara, timur, selatan maupun bagian barat termasuk jenis tanah mediteran.

Iklim yang dimiliki Kecamatan Dongko adalah tropis, sehingga meliputi musim kemarau dan musim penghujan.. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 periode bulan Januari- Desember menunjukkan terjadinya ketidakstabilan dari rata-rata curah hujan.

Pada bulan Desember hari hujan mencapai nilai tertinggi, yaitu 23. Sementara itu curah hujan, hujan maksimum, dan rata- rata curah hujan mencapai nilai tertinggi terjadi pula pada bulan Desember, dimana nilainya berturut-turut adalah 701, 137 dan 30.

Karena Kecamatan Dongko adalah daerah perbukitan, maka desa yang berada didataran tertinggi adalah desa Salamwates, yaitu mencapai 848 m dari permukaan laut. Sedangkan dataran terendah adalah desa Ngerdani yang ketinggiannya 567 m dari permukaan laut. Untuk kedalaman sumber air tanah (sumur) terdalam berada di desa Sumberbening, yaitu 17 m.

Penduduk Kecamatan Dongko

Penduduk sebagai salah satu sumberdaya pembangunan memgang peranan penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Dongko pada tahun 2014 ( Sumber registrasi penduduk ) sebanyak 71.364 jiwa, yang terdiri dari 35.761 penduduk laki-laki dan 35.603 penduduk perempuan dengan kepadatan penduduk sebesar 505 jiwa/Km 2 .

Di Desa Dongko memiliki penduduk terbanyak, yaitu dengan jumlah penduduk 11.774 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 5.973 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak5.801 jiwa, dengan jumlah rumahtangga sebanyak 2.944. dan sex ratio sebesar 102,97.

Desa yang memiliki tingkat kepadatan paling rendah adalah Desa Pringapus yaitu sebesar 373 Jiwa/Km 2 . Jumlah penduduknya sebesar 5.664 yang terdiri dari 2.387 penduduk laki-laki dan 3.277 penduduk perempuan, dengan jumlah rumahtangga sebanyak 1.416, dan sex rationya adalah 72,84.

Jumlah penduduk buta huruf di Kecamatan Dongko hasil verifikasi Sensus Penduduk 2010 untuk kelompok umur 10-14 tahun yaitu sebanyak 20 orang. Sementara untuk kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 41 orang. Jumlah penduduk buta huruf terbanyak untuk kelompok umur 10-14 tahun berada di desa Cakul. Begitu juga untuk kelompok umur 15-24 tahun jumlah penduduk buta huruf terbanyak masih terdapat di desa Cakul yaitu 9 orang. Penduduk buta huruf kebanyakan didominasi oleh penduduk laki-laki.

Dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, Banyaknya Rumah Tangga Sasaran Penerima Program Raskin di Kecamatan Dongko adalah sebanyak 8.694 rumah tangga. Jumlah rumah tangga sasaran terbanyak berada di Desa Dongko, yaitu sebanyak 1.159 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran terkecil berada di Desa Sumberbening, yaitu sebanyak 452 rumah tangga.

pendidikan Kecamatan Dongko

Pendidikan merupakan usaha untuk menggali ilmu yang dilakukan secara sadar, sehingga menciptakan peserta didik yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Kecamatan Dongko terdapat 39 Taman Kanak-kanak (TK), 51 Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI), 10 SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan 2 SMA (Sekolah Menengah Atas).

Dari hasil pendataan tahun 2014, banyaknya siswa SD Negri adalah 4.443, yang terdiri dari 2.286 siswa laki-laki dan 2.157 siswa perempuan. Siswa terbanyak berada di Desa Dongko, dengan jumlah 808 siswa. Sedangkan banyaknya murid MI sebanyak 638 siswa.

Sementara untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Dongko terdiri dari 6 sekolah dengan status negeri dan 4 sekolah dengan status swasta. Pada SMP Negeri terdapat 57 ruang belajar, dan SMP Swasta terdapat 14 ruang belajar. Untuk tingkat SLTA terdapat 2 SMA dengan status negeri dengan jumlah murid 432 siswa, Untuk status swasta 155 murid.

Ujian Nasional merupakan suatu istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 2014, di Kecamatan Dongko jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SD adalah 925 siswa, lulus 100%.

Di tingkat SMP Negeri, pada tahun 2014 tercatat siswa yang mengikuti UAN sebanyak 532, dan dinyatakan 100% lulus. Kondisi hampir sama dengan SMP Swasta,justru mengalami penurunan. Pada tahun 2014 terdapat 166 siswa yang mengikuti UAN, hanya 1 siswa yang tidak lulus, dan dinyatan 99,50% lulus, Terdapat peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 dari 64 siswa yang mengikuti UAN, ada 5 siswa yang tidak lulus.

Untuk tingkat SLTA jumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UAN tahun 2014 sejumlah 154 siswa, dan dinyatakan 100 % lulus.

kesehatan Kecamatan Dongko

Pemanfaatan pelayanan kesehatan dibedakan jadi dua yaitu gratis dan bayar. Untuk gratis dibagi menjadi tiga yaitu kartu sehat, askes dan lainnya. Untuk pelayanan kartu sehat sebanyak 10.769, askes sebanyak 2.144, lainnya sebanyak 1.156 dan yang bayar sebanyak 14.708.

Pasangan yang tercatat sebagai Pasangan Usia Subur (PUS) adalah sebanyak 11.960. Untuk merealisasikan Akseptor KB, alat-alat kontrasepsi yang digunakan antara lain : IUD, PIL, Kondom, MOW, Suntik dan implan. Yang banyak diminati masyarakat adalah KB suntik yaitu sebanyak 7.302 peserta.

Jumlah prosentase bayi yang bergizi buruk di wilayah Kecamatan Dongko sebanyak 0,08 %

Jumlah kehadiran balita dalam kegiatan posyandu dalam 1 tri bulan rata- rata 78,77 %. Mengenai kesehatan anak, prosentase bayi yang bergizi baik sebanyak 98,77 %. Sementara untuk bayi yang bergizi buruk sejumlah 0,08 %. Untuk cakupan imunisasi DPT-1 sejumlah 53,5% sedangkan untuk imunisasi Polio-3 sejumlah 55,5 %.

pertanian Kecamatan Dongko

Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di Kecamatan Dongko. Menurut penggunaannya, total dari luas tanah yaitu 14.120 Ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 521 Ha, dan tanah kering 13.599 Ha. Tanah kering digolongkan menjadi 4, yaitu Tanah Tegal/Ladang, Tanah Perkebunan Rakyat, Tanah Bangunan dan Sekitarnya, Tanah Lain-lain, dan Tanah Hutan Negara.

Mayoritas terdiri dari tanah kering.
Luas tanah kering adalah 11.599 Ha yang dapat dimanfaatkan sebagai ladang, bangunan, hutan Negara dan lain-lain

Jenis Tanaman bahan baku yang banyak diusahakan oleh masyarakat kecamatan Dongko antara lain : padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai. Panen terluas padat tahun 2014, yang mencapai angka 1.145 Ha adalah padi yang meliputi padi sawah 956 Ha dan padi ladang 189 Ha. Kemudian berikutnya disusul tanaman ubi kayu yaitu 635 Ha.

Sementara untuk tanaman sayuran yang dihasilkan di Kecamatan Dongko, antara lain : Kacang Panjang, Buncis, Cabe Rawit, Petai, Bayam dan Kangkung, yang totalnya mencapai 626 kwintal.

Buah-buahan yang dihasilkan di Kecamatan Dongko sangat beragam, antara lain : durian, alpukat, pisang, pepaya, salak, duku, klengkeng dan jeruk besar. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah pisang, yaitu sebanyak 309.071 kwintal. Selain pisang, mlinjo juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 98.483 kwintal. Untuk menunjang produksi pertanian perlu ditunjang adanya sarana produksi dan pengairan. Di Kecamatan Dongko terdapat beberapa sarana, yaitu Kios KUD, Kios Non KUD, Dam, Pompa air dan Hands traktor.

Total luas hutan yang tercatat pada tahun 2013 adalah 5.353,30 Ha. Berdasarkan jenisnya digolongkan menjadi 2, yaitu hutan lindung dan hutan produksi. Luas hutan lindung mencapai 2.004,10 Ha, dan hutan produksi mencapai 3.343,20 Ha.

Ternak kambing hampir menjadi kegiatan setiap penduduk.
Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 39.231 ekor kambing yang diusahakan oleh masyarakat kecamatan Dongko.

Populasi ternak dibedakan menjadi 2 yaitu ternak besar dan ternak kecil. Ternak Besar di Kecamatan Dongko yang terbanyak adalah sapi yang jumlahnya 1.539 ekor. Untuk ternak kecil, yaitu kambing sebanyak 39.231 ekor dan domba sebanyak 455 ekor.

pertambangan Kecamatan Dongko

Penggalian adalah kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan bumi, dibawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air.

Berdasarkan hasil pendataan UMKM 2011, jumlah usaha mikro, kecil dan menengah di Kecamatan Dongko untuk sektor pertambangan dan penggalian ada sebanyak 20 usaha.

20 usaha pertambangan/ penggalian tersebut menyebar di beberapa desa di Kecamatan Dongko. Di desa Pandean ada sebanyak 4 usaha, Salamwates 2 usaha, Ngerdani 1 usaha, Cakul 6 usaha, Dongko 6 usaha, Sumberbening 1 usaha, dan Pringapus 1 usaha. Sementara jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertambangan/ penggalian ada sebanyak 93 tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang paling banyak ada di desa Pandean yaitu sejumlah 38 tenaga kerja.

Industri pengolahanadalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Jumlah usaha industri pengolahan di Kecamatan Dongko berdasarkan hasil pendataan UMKM 2011 ada sebanyak 438 usaha yang menyebar di setiap desa yang ada di wilayah kecamatan Dongko.

 

industri Kecamatan Dongko

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Jumlah usaha industri pengolahan di Kecamatan Dongko berdasarkan hasil pendataan UMKM 2011 ada sebanyak 438 usaha yang menyebar di setiap desa yang ada di wilayah kecamatan Dongko.

Industri Pengolahan terbanyak berada di Desa Dongko yaitu sejumlah 201usaha. Kemudian disusul desa Cakul sebanyak 68 usaha, desa Salamwates 45 usaha, desa Pandean 28 usaha, desa Watuagung 21 usaha, desa Siki 18 usaha, desa Sumberbening 18 usaha, desa Petung 14 usaha, desa Pringapus 13 usaha dan terakhir desa Ngerdani sebanyak 12 usaha.Sementara jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor industri pengolahan sebanyak 1.125 orang,terbanyak di desa Dongko yaitu sejumlah 554 orang.

Selain itu, di Kecamatan Dongko terdapat juga sebanyak 241 industri penyulingan cengkeh dan nilam.

transportasi Kecamatan Dongko

Transportasi adalah kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan komunikasi adalah usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegram/teleks atau hubungan radio panggil (pager).

Di Kecamatan Dongko kedua sektor tersebut sangatlah penting. Bedasarkan hasil Pendataan UMKM 2011, jumlah usaha transportasi di Kecamatan Dongko ada sebanyak 84usaha yang tersebar disetiap desa yang ada di Kecamatan Dongko dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 129orang. Usaha transportasi yang paling banyak berada di Desa Dongko yaitu sebanyak 29 usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 45 orang. Kemudian berikutnya disusul Desa Cakul sebanyak 15 usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 25 orang.

Sementara untuk komunikasi, sekarang handphone menjadi alat komunikasi yang paling primadona di kalangan masyarakat dibandingkan dengan wartel.

perdagangan Kecamatan Dongko

Perdangan adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang-barang yang dimiliki. Perdagangan di Kecamatan Dongko digolongkan menjadi 2, yaitu perdagangan besar dan eceran. Perdagangan besar adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang yang dimiliki dengan jumlah besar kepada pedagang eceran. Pedagang eceran adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang- barang yang dimiliki biasanya berupa toserba, sehingga menjual barang dalam jumlah kecil.

Sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan perdagangan dan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, di kecamatan Dongko terdapat 7 tempat pasar yang meliputi 1 pasar daerah dan 6 pasar desa.

Jumlah usaha perdagangan dan restauran di Kecamatan Dongko pada tahun 2011 ada sebanyak 1.322 usaha yang meliputi usaha berskala mikro, kecil dan menengah dengan jumlah tenaga kerja keseluruhan mencapai 2.508 orang yang tersebar diseluruh desa yang ada di Kecamatan Dongko. Usaha perdagangan yang paling banyak berada di desa Dongko yaitu sebanyak 769 usaha dengan jumlah tenaga kerja sekitar 1.341 orang.

Kontak Kami

Jln. Panglima Sudirman No. 42 Trenggalek Jawa Timur

(0355) 797156

dpmptsp@trenggalekkab.go.id

dpmptsp.trenggalek@gmail.com

Aplikasi dan Link Terkait
Galeri Potensi

© SIMPONI - DPMPTSP KABUPATEN TRENGGALEK.