Kecamatan Durenan

Lihat Semua Potensi
Keadaan Geografis Kecamatan Durenan

Kecamatan Durenan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Tepatnya berada di ujung timur Kabupaten Trenggalek. Secara geografis terletak diantara 111° 45’30 - 111° 51’30 BT dan 8° 01’30 - 8° 09’00 LS. Kecamatan Durenan berada di ketinggian 92 - 129 m dari permukaan laut. Batas-batas daerahnya, meliputi :

  • Utara : Kec. Gondang
  • Timur : Kec. Pakel
  • Selatan : Kec. Bandung
  • Barat : Kec. Pogalan

Kecamatan Durenan meliputi 14 desa, yaitu Ngadisoko, Durenan, Pandean, Panggungsari, Malasan, Karanganom, Baruharjo, Kamulan, Sumbergayam, Pakis, Semarum, Kendalrejo, Gador, dan Sumberejo. Berdasarkan topografinya, desa-desa yang berada di Kecamatan Durenan sebagian besar merupakan daerah dataran. Kecamatan Durenan memiliki luas 5.716 ha, terdiri dari 1.386 ha tanah sawah, 4.265 ha lahan kering dan 65 ha lahan lainnya.

Iklim yang dimiliki Kecamatan Durenan adalah tropis, yaitu meliputi musim kemarau dan musim penghujan. Namun, saat ini musim penghujan tidak dapat diprediksi. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 periode bulan Januari - Desember menunjukkan terjadinya ketidak stabilan dari rata-rata curah hujan.

Pada bulan Januari hari hujan mencapai nilai tertinggi, yaitu 19 hari. Untuk curah hujan tertinggi di bulan Januari yaitu 491 mm dan hujan maksimum mencapai nilai tertinggi pada bulan Juli yaitu sebesar 70 mm.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Durenan merupakan dataran rendah dengan ketinggian maksimum mencapai 100 m dari permukaan laut. Untuk kedalaman sumber air tanah (sumur) terdalam berada di Desa Gador dengan kedalaman mencapai 16 m.

 

Penduduk Kecamatan Durenan

Penduduk sebagai salah satu sumber daya pembangunan memgang peranan penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Durenan pada tahun 2013 sebanyak 52.376 jiwa, yang terdiri dari 26.185 penduduk laki-laki dan 27.291 penduduk perempuan dengan sex rasio 95,95.

Desa Malasan memiliki penduduk terbesar, dengan jumlah penduduk 6.231 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 3.093, penduduk perempuan sejumlah 3.138, dan jumlah rumah tangganya adalah 2.237. Sehingga, sex ratio untuk Desa Malasan 98,57.

Sedangkan Desa yang memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Desa Panggungsari yaitu sebanyak 1.620 yang terdiri dari 792 laki-laki dan 828 perempuan, dengan jumlah rumah tangga 615, dan sex rationya adalah 95,65.

Kewarganegaraan dari penduduk Kecamatan Durenan hanya terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI). Banyaknya kejadian kelahiran di Kecamatan Durenan selama tahun 2014 yaitu sebanyak 445 bayi . Untuk bayi laki-laki sebanyak 238 dan bayi perempuan sebanyak 207. Sedangkan untuk kejadian kematiannya yaitu sebanyak 461, laki-lakinya 211 dan perempuannya 250. Hal ini menunjukkan bahwa di Kecamatan Durenan selama tahun 2014 angka kematian lebih besar daripada angka kelahiran.

Dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, Banyaknya Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Durenan adalah 4.845. Jumlah rumah tangga sasaran terbanyak berada di Desa Kamulan yaitu sebanyak 633 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran terkecil berada di Desa Panggungsari, yaitu sebanyak 138 rumah tangga.

 

pendidikan Kecamatan Durenan

Pendidikan merupakan usaha untuk menggali ilmu yang dilakukan secara sadar, sehingga menciptakan peserta didik yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Kecamatan Durenan terdapat 33 Taman Kanak - kanak (TK), 37 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 4 SMP (Sekolah Menengah Pertama), 2 SMU (Sekolah Menengah Umum) dan 6 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Dari hasil pendataan tahun 2014, banyaknya siswa SD/MI adalah 4.274, yang terdiri dari 2.190 siswa laki-laki dan 2.084 siswa perempuan.

Sementara untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Durenan terdiri dari 2 sekolah dengan status negeri dan 2 sekolah dengan status swasta. Pada SMP Negeri terdapat 47 ruang belajar, dan SMP Swasta terdapat 21 ruang belajar. Untuk tingkat SLTA terdapat 2 SMU dengan status negeri dan swasta dengan jumlah murid 1.103 siswa dan 6 SMK dengan jumlah murid 2.040 siswa.

Ujian Nasional merupakan suatu istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 2014, di Kecamatan Durenan jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SD adalah 748, dan semuanya dinyatakan lulus 100 %.

Di tingkat SMP Swasta, pada tahun 2014 tercatat siswa yang mengikuti UAN sebanyak 210, dan dinyatakan 68,57% lulus, sebanyak 66 orang siswa yang tidak lulus. Hal ini merupakan suatu penurunan. Karena pada tahun 2013, tidak ada siswa yang tidak lulus dalam UAN dengan jumlah murid 228 dan dinyatakan 100% lulus. SMP Negeri tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2012 terdapat 392 siswa yang mengikuti UAN, 1 siswa tidak dinyatakan lulus. Sama seperti pada tahun 2014 dari 145 siswa yang mengikuti UAN, juga 1 siswa dinyatakan tidak lulus.

 

kesehatan Kecamatan Durenan

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Hidup sehat berarti tercapainya suatu keadaan yang sempurna baik secara lahiriah maupun batiniah. Penyakit yang diderita manusia harus diatasi dengan cara penyembuhan dan perawatan.

Di Kecamatan Durenan, jumlah fasilitas kesehatan pada tahun 2013 dan 2014 ada peningkatan, yaitu 89 menjadi 91 fasilitas yang terdiri dari puskesmas, pustu, poliklinik, laborat, rongsen, poskesdes, posyandu dan apotik, Jumlahnya berturut-turut adalah 2, 6, 1, 3, 12, 61 dan 5. Pada tahun 2014, tenaga kesehatan terdiri dari dokter gigi 2 orang, umum 4 orang, perawat 22 orang, bidan 27 orang, tenaga kesehatan/administrasi 32 orang, dan dukun bayi terlatih 14 orang.

Pasangan yang tercatat sebagai Pasangan Usia Subur (PUS) adalah sebanyak 9.110 pasangan. Sementara untuk akseptor KB lestarinya yaitu sebanyak 7.339 orang. Realisasi akseptor KB baru menurut alat kontrasepsi yang paling banyak yaitu suntik sebanyak 3.335.

 

pertanian Kecamatan Durenan

Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di Kecamatan Durenan. Menurut penggunaannya, total dari luas tanah yaitu 5.716 Ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 1.386 ha, dan tanah kering 4.330 ha. Tanah kering digolongkan menjadi 5, yaitu tegal/ ladang, perkebunan rakyat, bangunan, tanah lain-lain, dan hutan negara.

Jenis tanaman bahan makanan yang banyak diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Durenan antara lain: padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau dan ganyong. Luas panen terbesar pada tahun 2014, yang mencapai angka 3.045 ha adalah padi sawah. Kemudian berikutnya disusul tanaman kedelai yaitu 542 ha. Kemudian kacang tanah yaitu 512 ha.

Sementara untuk jumlah produksi selama tahun 2014 padi sawah sebanyak 194.880 ton, padi ladang 8.400 ton ubi kayu 99.792 ton, jagung 12.062 ton, kedelai 7.274 ton, kacang tanah 6.395 ton dan kacang hijau 127 ton.

Buah-buahan yang dihasilkan di Kecamatan Durenan sangat beragam, antara lain: semangka, melon, pisang, nangka dan rambutan. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah pisang, yaitu sebanyak 10.381 kwintal. Selain pisang, rambutan juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 4.640 kwintal.

Untuk menunjang produksi pertanian perlu ditunjang adanya sarana produksi dan pengairan. Di Kecamatan Durenan terdapat beberapa sarana, antara lain kios KUD, kios non KUD, dam, cek dam, dan diesel air. Sementara alat- alat pertanian yang masih digunakan antara lain :traktor roda 2 sebanyak 31 buah. Kemudian hand sprayer sejumlah 526 buah, emposan 6 buah,.alat perontok padi sebanyak 1.185 buah dan penggiling padi sebanyak 46 buah.

Ternak unggas hampir menjadi kegiatan setiap petani.
Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 234.207 ekor unggas yang diusahakan oleh masyarakat kecamatan Durenan.

Sementara untuk ternak sapi, di Kecamatan Durenan selama tahun 2013 ada sebanyak 1.830 ekor. Untuk ternak kambing dan domba ada sebanyak 7.591 ekor. Sedangkan untuk populasi unggasnya, jumlah ayam ras sebanyak 21.000 ekor, puyuh 60.000 ekor, dan ayam buras sebanyak 83.168 ekor. Populasi unggas yang paling banyak yaitu itik dan itik manila sebanyak 83.543 ekor.

pertambangan Kecamatan Durenan

Penggalian adalah kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan bumi, dibawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air.

Berdasarkan lapangan usaha, jumlah pertambangan/penggalian hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE’06) di Kecamatan Durenan ada 222 usaha yang merupakan Usaha Lokasi Tetap. Maksudnya adalah suatu usaha yang menempati bangunan tempat usaha, baik dilakukan dalam bangunan bukan tempat tinggal, maupun bangunan tempat tinggal dan campuran yang dijalankan oleh rumah tangga atau orang lain yang berusaha di bangunan tersebut.

222 usaha pertambangan/ penggalian tersebut menyebar di beberapa desa di Kecamatan Durenan. Usaha yang paling banyak berada di desa Semarum yaitu 222 usaha. Sementara usaha penggalian yang paling sedkit berada di desa Sumberejo yaitu 1 usaha saja.

industri Kecamatan Durenan

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi / setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Di Kecamatan Durenan Industri Pengolahan berjumlah 3.712 usaha yang tersebar di 14 Desa. Industri Pengolahan terbanyak berada di Desa Kamulan sejumlah 929 industri. Urutan desa berdasarkan jumlah industry pengolahan dari besar ke kecil adalah sebagai berikut: Desa Sumberejo sejumlah 471 industri, Desa Gador sejumlah 377 industri, Desa Malasan sejumlah 359 industri, Desa Baruharjo sejumlah 266 industri, Desa Pakis sejumlah 239 industri, Desa Karanganom sejumlah 233 industri, Desa Ngadisoko sejumlah 227 industri, Desa Semarum sejumlah 152 industri, Desa Durenan sejumlah 113 industri, Desa Sumbergayam sejumlah 112 industri, Desa Pandean sejumlah 96 idustri, Desa Kendalrejo sejumlah 96 indstri, dan Desa Panggungsari sejumlah 42 industri.

transportasi Kecamatan Durenan

Transportasi adalah kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan komunikasi adalah usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegram/teleks atau hubungan radio panggil (pager). Di Kecamatan Durenan kedua sektor tersebut sangat penting.

Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2006, jumlah usaha tersebut adalah 352 usaha, yang terbagi menjadi usaha Lokasi Tidak Tetap dan usaha Lokasi Tetap. Usaha transportasi dan komunikasi terbanyak berada di Desa Kamulan sejumlah 121 usaha. Urutan desa berdasarkan jumlah usaha transportasi dan komunikasi dari besar ke kecil adalah sebagai berikut: Desa Ngadisoko sejumlah 41 usaha, Desa Baruharjo sejumlah 28 usaha, Desa Kendalrejo sejumlah 26 usaha, Desa Sumberejo sejumlah 24 usaha, Desa Durenan sejumlah 21 usaha, Desa Malasan sejumlah 19 usaha, Desa Pandean sejumlah 15 usaha, Desa Sumbergayam sejumlah 11 usaha, Desa Pakis sejumlah 11 usaha, Desa Semarum sejumlah 11 usaha, Desa Panggungsari sejumlah 8 usaha, Desa Karanganom sejumlah 8 usaha, dan Desa Gador sejumlah 8 usaha.

perdagangan Kecamatan Durenan

Perdangan adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang- barang yang dimiliki. Perdagangan di Kecamatan Durenan digolongkan menjadi 2, yaitu perdagangan besar dan eceran. Perdagangan besar adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang yang dimiliki dengan jumlah besar kepada pedagang eceran. Pedagang eceran adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang-barang yang dimiliki biasanya berupa toserba, sehingga menjual barang dalam jumlah kecil.

Pasar merupakan salah satu sarana perdagangan yang sangat penting karena di pasar terjadi pertemuan antara penjual/pedagang dengan pembeli. Di Kecamatan Durenan terdapat 4 pasar daerah dan 1 pasar desa.

Banyaknya usaha perdagangan menurut lapangan usahanya di Kecamatan Durenan terdapat 2.764 usaha. Desa Durenan mencapai jumlah tertinggi, yaitu sebanyak 714 usaha. Berikutnya disusul Desa Kamulan sebanyak 684 usaha. Sedangkan jumlah terendah dimiliki oleh Desa Panggungsari yaitu sebanyak 51 usaha.

Kontak Kami

Jln. Panglima Sudirman No. 42 Trenggalek Jawa Timur

(0355) 797156

dpmptsp@trenggalekkab.go.id

dpmptsp.trenggalek@gmail.com

Aplikasi dan Link Terkait
Galeri Potensi

© SIMPONI - DPMPTSP KABUPATEN TRENGGALEK.