Kecamatan Gandusari

Lihat Semua Potensi
Keadaan Geografis Kecamatan Gandusari

Kecamatan Gandusari merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tepatnya berada di bagian utara Kabupaten Trenggalek. Secara geografis terletak diantara 111° 24’-112° 11’ BT dan 7° 53’-8° 34’ LS.

Kecamatan Gandusari berada di ketinggian 109 m dari permukaan laut. Batas- batas daerahnya, meliputi :

  • Utara : Kecamatan Karangan dan Kecamatan Pogalan
  • Timur : Kecamatan Pogalan dan Kecamatan Bandung Kab. Tulungagung
  • Selatan : Kecamatan Kampak dan Kecamatan Watulimo
  • Barat : Kecamatan Karangan dan Kecamatan Suruh

Kecamatan Gandusari meliputi 11 desa, yaitu Ngrayung, Jajar, Wonorejo, Sukorejo, Gandusari, Wonoanti, Widoro, Karanganyar, Melis, Krandegan, dan Sukorame. Berdasarkan topografinya, desa yang berada di Kecamatan Gandusari merupakan dataran. Kecamatan Gandusari memiliki luas 5.496 ha. Terdiri dari 1.118 ha tanah sawah, 2.887 ha lahan kering, dan 1.491 ha lahan lainnya. Dari 1.118 ha tanah sawah, 768 ha merupakan irigasi sederhana. 1.015 ha adalah tegal/kebun merupakan bagian dari lahan kering yang ada di Kecamatan Gandusari

Iklim yang dimiliki Kecamatan Gandusari adalah tropis, sehingga meliputi musim kemarau dan musim penghujan. Namun, saat ini musim penghujan tidak dapat diprediksi. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 periode bulan Januari-Desember menunjukkan terjadinya ketidakstabilan dari rata-rata curah hujan. Pada bulan desember hari hujan mencapai nilai tertinggi, yaitu 17 hari. Curah hujan dan hujan maksimum mencapai nilai tertinggi pada bulan desember. Nilainya berturut-turut adalah 425 dan 42. Sedangkan rata-rata curah hujan tertinggi juga terjadi pada bulan desember dengan nilai 17.

Karena Kecamatan Gandusari adalah daerah dataran, maka desa yang berada didataran tertinggi adalah desa Jajar dan Widoro, yaitu mencapai 200 m dari permukaan laut. Sedangkan dataran terendah adalah desa Ngrayung, Sukorejo, Gandusari, Wonoanti, Karanganyar, Melis dan Wonorejo yang ketinggiannya 100 m dari permukaan laut.

Penduduk Kecamatan Gandusari

Penduduk sebagai salah satu sumberdaya pembangunan memgang peranan penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Gandusari pada tahun 2014 sebanyak 56.172 jiwa, yang terdiri dari 28.196 penduduk laki-laki dan 27.976 penduduk perempuan. Kepadatan penduduknya adalah 1.078 jiwa/km 2 .

Di Desa Sukorejo memiliki penduduk terpadat, yaitu dengan jumlah penduduk 10.640 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 5.349 jiwa, penduduk perempuan sejumlah 5.1291 jiwa, dan jumlah rumah tangganya adalah 3.551. Sehingga, sex ratio untuk Desa Sukorejo 98,92. Sedangkan desa yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Desa Jajar dengan jumlah penduduk sebesar 3.090 jiwa yang terdiri dari laki–laki sejumlah 1.524 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 1.566 jiwa.

Kewarganegaraan dari penduduk Kecamatan Gandusari hanya terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI), dengan jumlah 27.965 penduduk laki-laki dan 27.535 penduduk perempuan.

Penduduk usia sekolah, yaitu antara usia 7-15 Tahun. Di Kecamatan Gandusari digolongkan penduduk yang bersekolah dan penduduk yang tidak bersekolah. Ditinjau dari jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki yang bersekolah ada 2.083 jiwa dan penduduk perempuan yang bersekolah ada 1.933 jiwa.

Dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, Banyaknya Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Gandusari adalah 5.385. Jumlah rumah tangga sasaran terbanyak berada di Desa Sukorejo, yaitu sebanyak 957 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran terkecil berada di Desa Wonoanti, yaitu sebanyak 285 rumah tangga.

pendidikan Kecamatan Gandusari

Pendidikan merupakan usaha untuk menggali ilmu yang dilakukan secara sadar, sehingga menciptakan peserta didik yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Di Kecamatan Gandusari terdapat 30 Taman Kanak-kanak (TK), 47 Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), 6 SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Dari hasil pendataan tahun 2014, banyaknya siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah adalah 3.963 siswa, yang terdiri dari 2.265 siswa Sekolah Dasar dan 1.698 siswa Madrasah Ibtidaiyah. Ditinjau dari statusnya, tingkat SD negeri sejumlah 28 sekolah dengan jumlah siswa 2.592 dan SD swasta sejumlah 3 sekolah dengan jumlah siswa 563. Di Kecamatan Gandusari terdapat Madrasah Ibtidaiyah dengan status swasta sejumlah 16 sekolah dengan jumlah siswa 1.340 orang.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Gandusari terdiri dari 2 sekolah dengan status negeri dan 4 sekolah dengan status swasta. Pada SMP negeri terdapat 32 ruang belajar, dengan jumlah siswa 872 dan SMP Swasta terdapat 30 ruang belajar dengan jumlah siswa 801. Untuk SLTA, terdapat 1 sekolah dengan jumlah siswa 104 orang.

Ujian Nasional merupakan suatu istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 2014, di Kecamatan Gandusari jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SD adalah 804 siswa, dan semuanya dinyatakan lulus.

Di tingkat SMP negeri, pada tahun 2014 tercatat siswa yang mengikuti UAN sebanyak 307 siswa, dan tidak ada siswa yang tidak lulus. Sedangkan SMP swasta pada tahun 2013 yang mengikuti UAN sebanyak 232 siswa dan dinyatakan lulus semua. Pada Tingkat Sekolah Lanjutan Atas di Kecamatan Gandusari pada tahun 2013 yang mengikuti UAN sebanyak 41 siswa dan dinyatakan lulus semua.

kesehatan Kecamatan Gandusari

Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang banyak digunakan adalah pengobatan, gigi, dan pencegahan KIA. Pelayanan terbanyak yang digunakan adalah pengobatan sebanyak 19.365. Sedangkan pelayanan yang paling jarang digunakan adalah pelayanan kesehatan gigi sebanyak 1.156. Berdasarkan kelompok umur penduduk Kecamatan Gandusari yang terbanyak datang di pelayanan kesehatan adalah umur lebih dari 15 tahun. Total kunjungan yang tercatat pada tahun 2014 sebanyak 16.220 kunjungan.

Pasangan yang tercatat sebagai Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 9.852 pasangan. Untuk merealisasikan akseptor KB, alat-alat kontrasepsi yang digunakan antara lain: IUD, pil, kondom, MOW, suntik dan implan. Alat kontrasepsi yang banyak diminati adalah suntik yaitu 2.831, kemudian berturut turut pil sejumlah 2.065, IUD sejumlah 552, inplan sejumlah 513, MOW sejumlah 352, kondam sejumlah 136 dan MOP sejumlah 8.

Pada tahun 2014, di Kecamatan Gandusari terdapat 442 persitiwa pernikahan. Peristiwa pernikahan terbanyak ada di Desa Gandusari sejumlah 108 dan terkecil ada di Desa Karanganyar sejumlah 22 pernikahan.

pertanian Kecamatan Gandusari

Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di Kecamatan Gandusari. Menurut penggunaannya, total dari luas tanah yaitu 9.874 ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 1.118 ha, dan tanah kering 4.378 ha. Tanah kering digolongkan menjadi 4, yaitu tanah tegal/ladang, tanah perkebunan rakyat, tanah bangunan dan sekitarnya, tanah lain-lain, dan tanah hutan negara.

Luas panen tanaman bahan baku tahun 2014, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Jenis Tanaman- nya antara lain: padi sawah, padi lading, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai. Panen terluas, yang mencapai angka 2.072 ha adalah padi sawah juga produksi tanaman terbanyak , yaitu sebanyak 13.187 kwintal.

Sayuran yang dihasilkan di Kecamatan Gandusari, antara lain: kacang panjang, cabe rawit, terong, bayam, kangkung, tomat, yang totalnya mencapai 15 hektar. Kacang panjang merupakan tanaman terluas yaitu 7 hektar dan cabe rawit dengan luas tanam 4 hektar.

Buah-buahan yang dihasilkan di Kecamatan Gandusari sangat beragam, antara lain :belimbing, pisang, pepaya, nangka. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah pisang, yaitu sebanyak 3.869 kwintal. Selain pisang, mangga juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 1.864 kwintal.

Untuk menunjang produksi pertanian perlu ditunjang adanya sarana produksi dan pengairan. Di Kecamatan Gandusari terdapat 5 sarana, yaitu dam 1 buah dan cek dam sebanyak 15. Adanya cek dam ini merupakan peningkatan dari tahun 2009. Karena pada tahun 2009 hanya ada dam sebagai sarana produksi dan pengairan.

Perkebunan terluas di Kecamatan Gandusari adalah perkebunan kelapa yang luasnya mencapai 570 ha. Selain kelapa, perkebunan lain adalah kopi, cengkeh, kapuk randu, dan tebu. Total luas hutan yang tercatat pada tahun 2014 adalah 3.083 Ha. Berdasarkan jenisnya digolongkan menjadi 2, yaitu hutan lindung dan hutan produksi. Luas hutan lindung mencapai 586 ha, dan hutan produksi mencapai 2.497 ha

pertambangan Kecamatan Gandusari

Penggalian adalah kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air.

Berdasarkan lapangan usaha, jumlah pertambangan/penggalian hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE’06) di Kecamatan Gandusari adalah 136 buah yang merupakan usaha lokasi tetap. Maksudnya adalah suatu usaha yang menempati bangunan tempat usaha, baik dilakukan dalam bangunan bukan tempat tinggal, maupun bangunan tempat tinggal dan campuran yang dijalankan oleh rumah tangga atau orang lain yang berusaha di bangunan tersebut.

Industri yang paling terkenal di kecamatan Gandusari adalah industri genteng. Hampir seluruh masyarakat di Desa Wonorejo dan Desa Sukorejo bekerja di industri genteng. Selain Industri genteng di kecamatan Gandusari juga terdapat industri pengolahan bambu.

industri Kecamatan Gandusari

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mkanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Di Kecamatan Gandusari Industri Pengolahan berjumlah 3.532 usaha yang terdiri dari usaha lokasi tidak tetap (L1) sejumlah 18 usaha dan usaha lokasi tetap (L2) sejumlah 3.514 usaha. Usaha lokasi tidak tetap berada di Desa Jajar sejumlah 3 industri dan di Desa Krandegan sejumlah 4 industri.

Industri Pengolahan sebagai usaha lokasi tetap di Kecamatan Gandusari tersebar di sebelas (11) Desa. Industri pengolahan terbanyak berada di Desa Sukorejo sejumlah 805 industri. Desa Krandegan paling sedikit mempunyai industri tetap sebanyak 48 industri.

transportasi Kecamatan Gandusari

Transportasi adalah kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan komunikasi adalah usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegram/teleks atau hubungan radio panggil (pager).

perdagangan Kecamatan Gandusari

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawai dengan mesin ataupun dengan tangan.

Di Kecamatan Gandusari Industri Pengolahan berjumlah 3.532 usaha yang terdiri dari usaha lokasi tidak tetap (L1) sejumlah 18 usaha dan usaha lokasi tetap (L2) sejumlah 3.514 usaha. Usaha lokasi tidak tetap berada di Desa Jajar sejumlah 3 industri dan di Desa Krandegan sejumlah 4 industri.

Industri Pengolahan sebagai usaha lokasi tetap di Kecamatan Gandusari tersebar di sebelas (11) Desa. Industri pengolahan terbanyak berada di Desa Sukoejo sejumlah 805 industri. Desa Krandegan paling sedikit mempunyai industri tetap sebanyak 48 industri.

Kontak Kami

Jln. Panglima Sudirman No. 42 Trenggalek Jawa Timur

(0355) 797156

dpmptsp@trenggalekkab.go.id

dpmptsp.trenggalek@gmail.com

Aplikasi dan Link Terkait

© SIMPONI - DPMPTSP KABUPATEN TRENGGALEK.