Kecamatan Munjungan merupakan bagian wilayah Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak diantara 8° "22 19' - 8° 4'23' LS dan 111° 27'46 - 111° 39'40 BT. Batas-batas administrasinya, meliputi :
Kecamatan Munjungan terdiri dari 11 desa. Jika dilihat menurut jenisnya, luas wilayah untuk tanah sawah sebesar 130,15 Km 2 dan tanah kering sebesar 1.259,72 Km 2.
Keadaan topografi di Kecamatan Munjungan ini sebagian besar berupa bukit- bukit. Dua desa berupa dataran, sedangkan desa yang lainnya berupa bukit.
Terdapat dua jenis bahan tambang di wilayah Munjungan, yaitu batu koral dan batu kapur. Batu koral terletak di Desa Ngulungkulon dan Karangturi, sedangkan batu kapur terletak di Desa Ngulungkulon.
Karena wilayah Kecamatan Munjungan berada di daerah pantai atau berbatasan langsung dengan laut, maka wilayah ini banyak dilewati sungai. Air dari hulu daerah perbukitan mengalir melewati setiap desa dan bermuara di laut.
Luas lahan berdasarkan jenis penggunaannya, dalam satuan Ha, dari tahun 2009 sampai tahun 2014 tidak menunjukkan perubahan. Tanah sawah yang meliputi: irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi desa/non PU dan tadah hujan yaitu seluas 824 Ha. Untuk lahan kering yang meliputi: pekarangan, tegal/kebun, hutan rakyat dan hutan Negara yaitu sekitar 10.595 Ha. Sedangkan untuk lahan lainnya yang meliputi: tambak, perkebunan dan lainnya yaitu sekitar 375 Ha. Sehingga jumlah lahan semuanya sekitar 30.960 Ha.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu. Jumlah penduduk di Kecamatan Munjungan pada tahun 2014 adalah 54.739 jiwa dan kepadatan penduduknya sebesar 458,98 jiwa/Km 2 .
Desa yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Masaran, yaitu 8.432 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang yang paling sedikit terdapat di Desa Sobo, yaitu 2.668 jiwa.
Di wilayah ini, perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak terlalu signifikan. Jumlah penduduk laki-laki sebesar 27.196 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 26.823 Sehingga didapatkan nilai sex ratio sebesar 5,64.
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
Banyaknya kelahiran bayi laki-laki di Kecamatan Munjungan pada tahun 2014 adalah 671 jiwa, Bayi laki-laki berjumlah 302 sedangkan bayi perempuan berjumlah 369 jiwa. Jika dibandingkan dengan 8 sektor kematian, maka pertambahan penduduk akan semakin meningkat karena jumlah kelahiran lebih banyak dari pada jumlah kematian untuk setiap tahunnya.
Jumlah kematian penduduk laki-laki adalah 110, sedangkan jumlah kematian penduduk perempuan adalah 119. Jika 8 sektor kematian ini dibandingkan dengan banyaknya pendatang di kecamatan ini, maka 8 sektor pendatang yang lebih berpengaruh, karena jumlah pendatang lebih bnyak dari pada jumlah kematian, yaitu 343 jiwa. Tetapi penduduk yang pindah ke luar kota/kecamatan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk yang masuk atau datang
Sektor pendidikan merupakan salah satu sector yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan. Hal ini disadari karena pendidikan dipandang sebagai unsur utama dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pendidikan telah diupayakan pemerintah melalui berbagai program, di antaranya pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, program wajib belajar, tenaga pendidik yang professional dan lain-lain.
Di Kecamatan Munjungan terdapat 30 TK, 13 RA, 45 SD/MI, 4 SMP/MTs, dan 3 SMA/MAN baik negeri maupun swasta. Pada Tahun 2014 Di Kec. Munjungan Hasil EBTA/EBTANAS Tingkat SLTA lulus 100% dengan banyak peserta 314.
Keberhasilan pembangunan kesehatan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk menunjang pembangunan kesehatan di Kec. Munjungan disediakan beberapa fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, polindes, dan lain-lain. Di Kecamatan Munjungan terdapat 7 Puskesmas/Pustu, 3 BKIA/Rumah Bersalin, 9 Polindes, dan 56 Posyandu.
Selain itu untuk menjaga kesehatan jasmani di Kec. Munjungan diadakan perkumpulan Olah Raga dengan jenis olah raga sepak bola 3 Tim yang terdapat di Desa Masaran,Munjungan dan Desa Tawing, Bola Volly 11 Tim yang terdapat disetiap Desa yang ada di Kec. Munjungan, Pencak Silat 11 Ranting yang terdapat disetiap Desa yang ada di Kec. Munjungan, serta yang terakhir adalah Perkumpulan olah raga Bulu Tanggkis yang berjumlah 7 Tim yang ada Didesa Ngulungkulon, Craken, Masaran, Munjungan, Tawing, Bendoroto, dan Bangun. Yang mana disetiap Desa tersebut terdapat 1 Tim Bulu Tangkis untuk masing-masing Desa di Kec. Munjungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk menunjang pembangunan kesehatan di Kec. Munjungan disediakan beberapa fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, polindes, dan lain-lain. Di Kecamatan Munjungan terdapat 7 Puskesmas/Pustu, 3 BKIA/Rumah Bersalin, 9 Polindes, dan 56 Posyandu.
Selain itu untuk menjaga kesehatan jasmani di Kec. Munjungan diadakan perkumpulan Olah Raga dengan jenis olah raga sepak bola 3 Tim yang terdapat di Desa Masaran,Munjungan dan Desa Tawing, Bola Volly 11 Tim yang terdapat disetiap Desa yang ada di Kec. Munjungan, Pencak Silat 11 Ranting yang terdapat disetiap Desa yang ada di Kec. Munjungan, serta yang terakhir adalah Perkumpulan olah raga Bulu Tanggkis yang berjumlah 7 Tim yang ada Didesa Ngulungkulon, Craken, Masaran, Munjungan, Tawing, Bendoroto, dan Bangun. Yang mana disetiap Desa tersebut terdapat 1 Tim Bulu Tangkis untuk masing-masing Desa di Kec. Munjungan.
Selain menyediakan fasilitas kesehatan, tentunya pemerintah juga menyediakan petugas kesehatan, yaitu dokter, bidan, mantri, dan lain-lain. Di Kecamatan ini terdapat 2 dokter, 7 bidan, 8 matri kesehatan/perawat, 49 dukun bayi, dan 3 petugas kesehatan lainnya.
Petugas Kesehatan Di Kecamatan Munjungan juga sudah memadai. Di Kec. Munjungan terdapat 2 dokter, 14 Bidan, 8 Mantri Kesehatan, 49 dukun Bayi, serta 3 Petugas Kesehatan lainnya.
Jenis tanah yang banyak digunakan untuk produksi pertanian adalah tanah hutan negara Produksi buah-buahan terbesar adalah buah pisang, yaitu sekitar 1.036
Dari tahun 2013-2014, luas tanah yang digunakan untuk pertanian adalah seluas 15.480 Ha. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah sawah dan tanah kering, yang meliputi tanah tegal/ladang, tanah bangunan & sekitarnya, tanah lain-lain, dan tanah hutan Negara.
Dengan lahan tersebut petani di Kec. Munjungan Dapat memproduksi sayur sayuran seperti, kacang panjang 59 KW, cabe rawit 5 KW, Ketimun 27 KW, Kangkung 20 KW, Bayam 14 KW, Sukun 3 KW, Petai 150 KW, Jengkol 28 KW, dan Melinjo 56 KW . Di Kec. Munjungan juga memproduksi buah buahan yang sangat beragam, antara lain : alpukat, pisang, dan mangga. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah pisang, yaitu sebanyak 1.036 kwintal. Selain pisang, mangga juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 601 kwintal.
Agar produksi di bidang pertanian mengalami perubahan kearah yang positif atau meningkat, maka sangat perlu adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian, seperti kios KUD,kios Non KUD, Dam, dan pompa air. Alat-alat pertanian yang digunakan diantaranya adalah traktor roda 2, hand sprayer, perontok padi dan penggiling padi. Selain penyediaan sarana dan alat-alat pertanian, maka perkumpulan/organisasi petani juga sangat penting dibentuk, dengan tujuan agar bisa saling berbagi ide dan bekerja sama dalam meningkatkan produksi pertanian, demi tercapainya kesejahteraan penduduk Kecamatan Munjungan.
Salah satu hasil produksi pertanian adalah ikan laut, karena Munjungan berada di daerah pesisir Produksi ikan terbanyak adalah ikan tongkol
Populasi ternak dibedakan menjadi 2 yaitu ternak besar dan ternak kecil. Ternak Besar di Kecamatan Munjungan adalah sapi dengan jumlah 1.880 ekor dan kerbau dengan jumlah 95. Untuk ternak kecil yaitu kambing sebanyak 30.648 ekor, domba sebanyak 7.835 ekor dan kelinci sebanyak 212 ekor.
Di setiap kecamatan di Kabupaten Trenggalek memiliki potensi bahan tambang. Munjungan, salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek yang juga memiliki potensi pertambangan.
Di Kecamatan Munjungan tidak ada Lapangan usaha pertambangan / penggalian dan Listrik untuk lokasi yang tidak tetap. Sedangkan untuk lokasi yang tetap terdapat usaha pertambangan/ penggalian dan listrik. Terdapat 78 usaha pertambangan, yaitu 2 usaha di Craken, 1 usaha di Masaran, 45 usaha di Munjungan, 1 usaha di Bendoroto, 2 usaha di Bangun, 7 usaha di Karangturi, dan 9 usaha di Besuki.
Di Munjungan tidak ada lapangan usaha pertambangan/penggalian dan listrik yang berlokasi tidak tetap. Tetapi ada 78 lapangan usaha pertambangan dan 2 lapangan usaha listrik yang berlokasi tetap
Sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap pembentukan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Trenggalek.
Di Kecamatan Munjungan terdapat 3 usaha industri pengolahan untuk lokasi yang tidak tetap, sedangkan untuk lokasi yang tetap terdapat 755 usaha.
Untuk lokasi yang tidak tetap, lapangan usaha industri pengolahan ini terdapat di 3 desa dengan masing-masing terdapat 1 usaha, yaitu di Desa Masaran, Munjungan, dan Tawing. Sedangkan untuk lokasi yang tetap, lapangan usaha ini terdapat di setiap desa. Industri pengolahan terbanyak terdapat di Desa Masaran, yaitu sejumlah 193 industri.
Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peranan penting khususnya untuk transportasi darat. Pembangunan sarana jalan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa guna meningkatkan perekonomian. Untuk menunjang sarana dan prasarana tersebut, di Kecamatan Munjungan didirikan lapangan usaha yang bergerak di sektor Transportasi, Perdagangan, dan Komunikasi.
Di Munjungan terdapat 134 usaha sektor Transportasi yang berlokasi tidak tetap, sedangkan untuk lokasi yang tidak tetap terdapat 155 usaha. Jika dipersentasekan menurut jenis sektor lapangan usaha, sektor Transportasi dan Komunikasi ini memiliki presentase sebesar 7,07 %.
Sektor perdagangan merupakan sektor yang dapat mendukung berputarnya ekonomi masyarakat. Sektor ini berperan penting dalam distribusi barang dari produsen ke konsumen.
Kecamatan Munjungan memiliki 1.944 usaha di sektor perdagangan, 916 usaha berlokasi tidak tetap dan 1.028 usaha berlokasi tetap. Jika dipersentasekan menurut jenis sektor lapangan usaha, sektor Perdagangan ini memiliki presentase terbesar yaitu 47,57 %.
Desa munjungan merupakan desa yang paling banyak memiliki lapangan usaha di sektor perdagangan, yaitu sejumlah 865 usaha. Sedangkan desa yang memiliki lapangan usaha paling sedikit adalah Desa Ngulungkulon, yaitu hanya 44 usaha.
Masalah perdagangan erat kaitannya dengan pasar. Di Kecamatan Munjungan terdapat 1 Pasar Daerah, biasa disebut Pasar Legi dan 9 Pasar Desa