Kecamatan Trenggalek

Lihat Semua Potensi
Keadaan Geografis Kecamatan Trenggalek

Kecamatan Trenggalek merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tepatnya berada di bagian tengah Kabupaten Trenggalek. Secara geografis terletak diantara 111° 28'-112° 06'BT dan 7° 56'-8° 31' LS. Kecamatan Trenggalek berada di ketinggian 101 - 120 meter dari permukaan laut. Batas-batas daerahnya, meliputi :

  • Utara : Kec. Bendungan
  • Timur : Kec. Pogalan
  • Selatan : Kec. Gandusari
  • Barat : Kec.Karangan

Kecamatan Trenggalek meliputi 13 desa/kelurahan, yaitu Karangsoko, Sambirejo, Kelutan, Tamanan, Ngantru, Sumbergedong, Surodakan, Rejowinangun, Parakan, Ngares, Sumberdadi, Sukosari, Dawuhan. Berdasarkan topografinya, semua desa yang berada di Kecamatan Trenggalek merupakan daerah dataran. Kecamatan Trenggalek memiliki luas 4.193 ha, terdiri dari 1.007 ha tanah sawah, 1.954 ha lahan kering, dan 1.162 Ha lahan lainnya. Berdasarkan jenis tanahnya bagian utara, timur, selatan maupun bagian barat termasuk jenis tanah mediteran.

Iklim yang dimiliki Kecamatan Trenggalek adalah tropis, sehingga meliputi musim kemarau dan musim penghujan. Namun, saat ini musim penghujan tidak dapat diprediksi. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 periode bulan januari - desember menunjukkan terjadinya ketidakstabilan dari rata-rata curah hujan.

Pada bulan januari hari hujan di Kecamatan Trenggalek mencapai nilai tertinggi, yaitu 18 hari. Sedangkan curah hujan, hujan maksimum, dan rata-rata curah hujan mencapai nilai tertinggi terjadi pada bulan april.

Karena Kecamatan Trenggalek adalah daerah dataran, maka desa yang berada di dataran tertinggi adalah Desa Sumberdadi, yaitu mencapai 132 m dari permukaan laut. Sedangkan dataran terendah adalah Kelurahan Kelutan yang ketinggiannya 109 m dari permukaan laut. Untuk kedalaman sumber air tanah (sumur) terdalam berada di Desa Dawuhan, yaitu 15 m.

Penduduk Kecamatan Trenggalek

Penduduk sebagai salah satu sumberdaya pembangunan memegang peranan penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus sebagai obyek dari pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Trenggalek pada tahun 2014 Hasil proyeksi penduduk adalah 31.265 jiwa laki-laki dan 32.782 jiwa perempuan dengan perbandingan sex ratio 95,37.

Di Kelurahan Surodakan memiliki penduduk terbanyak, yaitu dengan jumlah penduduk 7.793 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 3.748, penduduk perempuan sejumlah 4.045, Sehingga, sex ratio untuk Kelurahan Surodakan 92,66.

Desa yang memiliki penduduk paling sedikit adalah Rejowinangun yaitu 2.828 Jiwa. Penduduk terdiri dari 1.400 penduduk laki-laki dan 1.428 penduduk perempuan, dengan sex rationya adalah 98,04.

Kewarganegaraan dari penduduk Kecamatan Trenggalek hanya terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI). Penduduk usia sekolah, yaitu antara usia 7-15 tahun. Di Kecamatan Trenggalek digolongkan penduduk yang bersekolah dan penduduk yang tidak bersekolah. Ditinjau dari jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki yang bersekolah sebanyak4.307jiwa dan penduduk perempuan yang bersekolah sebanyak 4.018jiwa. Sedangkan untuk yang tidak bersekolah, jumlah penduduk laki-laki 28 jiwa dan penduduk perempuan 11 jiwa, yang terbanyak adalah Desa Parakan, laki-lakinya 13 jiwa dan perempuannya 3 jiwa.

Dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, Banyaknya Rumah Tangga Sasaran di Kecamatan Trenggalek adalah 3.954. Jumlah rumah tangga sasaran terbanyak berada di Desa Karangsoko, yaitu sebanyak 464 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran terkecil berada di Tamanan, yaitu sebanyak 224 rumah tangga.

pendidikan Kecamatan Trenggalek

Pendidikan merupakan usaha untuk menggali ilmu yang dilakukan secara sadar, sehingga menciptakan peserta didik yang dapat mengembang- kan potensi yang dimiliki. Di Kecamatan Trenggalek terdapat 39 Taman Kanak- kanak (TK), 43 Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), 12 SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan 11 SMA (Sekolah Menengah Atas).

Dari hasil pendataan tahun 2014, banyaknya siswa SD/MI adalah 6.994, yang terdiri dari 3.782 siswa laki-laki dan 3.121 siswa perempuan. Siswa terbanyak berada di KelurahanSurodakan, dengan jumlah 1.160 siswa. Jika ditinjau dari status sekolahnya, murid SD Negeri sebanyak 5.094 siswa, murid SD Swasta sebanyak 846 siswa dan MI sebanyak 1.054 siswa.

Sementara untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Trenggalek terdiri dari 7 sekolah dengan status negeri dan 5 sekolah dengan status swasta. Pada SMP Negeri terdapat 57 ruang belajar, dan SMP Swasta terdapat 23 ruang belajar. Untuk tingkat SLTA hanya terdapat 3 SMA dengan status negeri dengan jumlah murid 2.811 siswa.

Ujian Nasional merupakan suatu istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 2014, di Kecamatan Trenggalek jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SD adalah 932, dan semua siswa dinyatakan lulus dalam ujian nasional.

Di tingkat SMP , pada tahun 2014 tercatat siswa yang mengikuti UAN sebanyak 1.729, dan dinyatakan 98,14% lulus karena 32 siswa yang tidak lulus ujian. Hal ini merupakan suatu penurunan. Karena pada tahun 2013, sebanyak 21 siswa tidak lulus dalam UAN.

Untuk tingkat SLTA (negeri maupun swasta) jumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UAN tahun 2014 sejumlah 1.805 siswa, dan dinyatakan 100,00% lulus. Tidak ada satu pun siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional tahun ini.Ini merupakan peningkatan yang luar biasa dari tahun – tahun sebelumnya.

kesehatan Kecamatan Trenggalek

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Hidup sehat berarti tercapainya suatu keadaan yang sempurna baik secara lahiriah maupun batiniah. Penyakit yang diderita manusia harus diatasi dengan cara penyembuhan dan perawatan.

Di Kecamatan Trenggalek, jumlah fasilitas kesehatan pada tahun 2013 dan 2014 adalah 122 fasilitas untuk tahun 2013 dan 118 fasilitas untuk tahun 2014 yang terdiri dari puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, dan posyandu. Pada tahun 2014, jumlah tenaga kesehatan adalah 66 orang. Tenaga Kesehatan terdiri dari dokter gigi 2 orang, umum 4 orang, perawat 21 orang, bidan 19 orang dan tenaga kesehatan/ administrasi 20 orang.

Pemanfaatan pelayanan kesehat- an yang banyak digunakan yaitu dengan status bayar sebanyak 28.465 penduduk. Sementara dengan biaya gratis menggunakan Jamkesda, yaitu sebanyak 9.395 penduduk. Penggunaan BPJS di Kecamatan Trenggalek tergolong banyak, yaitu sebanyak 20.830 penduduk.

Ditinjau dari jumlah kunjungan menurut kelompok umur per bulan di Puskesmas Trenggalek dan Puskesmas Rejowinangun tahun 2014, balita berumur kurang dari 1 tahun sebanyak 2.276. Usia 1-4 tahun sebanyak 5.587, usia 5-15 tahun sebanyak 8.480, dan lebih dari 15 tahun sebanyak 48.47. Jadi total kunjungan adalah 64.830.

Untuk merealisasikan Akseptor KB, alat-alat kontrasepsi yang digunakan antara lain: IUD, PIL, Kondom, MOW, Suntik dan implan. Yang banyak digunakan adalah suntik yaitu sebanyak 48,44 persen.

pertanian Kecamatan Trenggalek

Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di Kecamatan Trenggalek. Menurut penggunaannya, total dari luas tanah yaitu 6.886 ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 1.077 ha, dan tanah kering 5.809 ha. Tanah kering digolongkan menjadi 4, yaitu tanah tegal/ladang, tanah perkebunan rakyat, tanah bangunan dan sekitarnya, tanah lain-lain, dan tanah hutan negara.

Jenis tanaman bahan makanan yang banyak diusahakan oleh masyarakat kecamatan Trenggalek antara lain: padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kacang tanah, dan kedelai. Panen terluas pada tahun 2014, yang mencapai angka 2.456 ha adalah padi sawah. Kemudian berikutnya disusul tanaman jagung yaitu 822 ha.

Sementara untuk tanaman sayuran yang dihasilkan di Kecamatan Trenggalek, antara lain: kacang panjang, buncis, cabe rawit, petai, bayam dan kangkung, yang totalnya mencapai 235 kwintal.

Buah-buahan yang dihasilkan di Kecamatan Trenggalek sangat beragam, antara lain: alpukat, pisang, pepaya, salak, duku, klengkeng dan jeruk besar. Jumlah terbanyak yang dihasilkan adalah pisang, yaitu sebanyak 64.130 kwintal. Selain pisang, mangga juga banyak dihasilkan, yaitu sebanyak 10.000 kwintal.

Untuk menunjang produksi pertanian perlu ditunjang adanya sarana produksi dan pengairan. Di Kecamatan Trenggalek terdapat beberapa sarana, yaitu kios KUD, kios non KUD, dam, pompa air dan hands traktor.

Total luas hutan yang tercatat pada tahun 2014 adalah 5.010,80 ha. Berdasarkan jenisnya digolongkan menjadi 3, yaitu hutan lindung dan hutan produksi, danhutanwisata. Luas hutan lindung mencapai 211,60 ha, hutan produksi mencapai 1.849,40 ha.

Ternak kambing hampir menjadi kegiatan setiap penduduk.
Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 7.508 ekor kambing yang diusahakan oleh masyarakat kecamatan Trenggalek.

Populasi ternak dibedakan menjadi 2 yaitu ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau dan kuda, dan ternak kecil yang terdiri dari kambing, domba dan kelinci. Ternak besar yang banyak di Kecamatan Trenggalek adalah sapi yang jumlahnya 1.877 ekor. Untuk ternak kecil, yaitu kambing sebanyak 7.508 ekor dan domba sebanyak 563 ekor

pertambangan Kecamatan Trenggalek

Penggalian adalah kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan bumi, dibawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air.

Di Desa  Dawuhan banyak dijumpai penambangan batu kali

Berdasarkan lapangan usaha, jumlah pertambangan/penggalian hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE’06) di Kecamatan Trenggalek adalah 636 usaha yang merupakan Usaha Lokasi Tetap. Maksudnya adalah suatu usaha yang menempati bangunan tempat usaha, baik dilakukan dalam bangunan bukan tempat tinggal, maupun bangunan tempat tinggal dan campuran yang dijalankan oleh rumah tangga atau orang lain yang berusaha di bangunan tersebut.

636 usaha pertambangan/ penggalian tersebut menyebar di beberapa desa di Kecamatan Trenggalek.

industri Kecamatan Trenggalek

Industri pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi dengan mesin ataupun dengan tangan.

Di Kecamatan Trenggalek Industri Pengolahan berjumlah 2.250 usaha yang terdiri dari Usaha Lokasi Tidak Tetap sejumlah 12 usaha dan Usaha Lokasi Tetap sejumlah 2.238 usaha. Usaha Lokasi Tidak Tetap berada di Desa Karangsoko, Parakan, dan Ngares.

Industri Pengolahan sebagai usaha Lokasi Tetap di Kecamatan Trenggalek tersebar di 13 desa. Industri pengolahan terbanyak berada di Desa Dawuhan sejumlah 684 industri

transportasi Kecamatan Trenggalek

Transportasi adalah kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan komunikasi adalah usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegram/teleks atau hubungan radio panggil (pager).

Di Kecamatan Trenggalek kedua sektor tersebut sangat penting. Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2006, jumlah usaha tersebut adalah 979 usaha, yang terbagi menjadi usaha Lokasi Tidak Tetap dan usaha Lokasi Tetap. Usaha Lokasi Tidak Tetap terdapat 829 usaha yang tersebar di 13 desa.

Sementara untuk Usaha dengan Lokasi Tetap, semua desa di Kecamatan Trenggalek memiliki usaha transportasi dan komunikasi. Jumlah total keseluruhan adalah sebanyak 150 usaha.

perdagangan Kecamatan Trenggalek

Perdangan adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang- barang yang dimiliki. Perdagangan di Kecamatan Trenggalek digolongkan menjadi 2, yaitu perdagangan besar dan eceran. Perdagangan besar adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang yang dimiliki dengan jumlah besar kepada pedagang eceran. Pedagang eceran adalah suatu kegiatan penjualan kembali terhadap barang-barang yang dimiliki biasanya berupa toserba, sehingga menjual barang dalam jumlah kecil.

Perdagangan besar dan eceran di Kecamatan Trenggalek menurut Lokasi Tidak Tetap terdapat 1.558 usaha, sedangkan menurut Lokasi Tetap terdapat 2.143 usaha. Di Desa Surodakan mencapai nilai tertinggi di Usaha Lokasi Tidak Tetap, yaitu sebanyak 296 usaha. Nilai terendah dimiliki oleh Desa Sumberdadi yaitu sebanyak 17 usaha.

Berdasarkan Usaha Lokasi Tetap, Desa Surodakan juga mencapai nilai tertinggi, yaitu sebanyak 286usaha. Berikutnya disusul Desa Ngantru yaitu sebanyak 275 usaha. Sedangkan nilai terendah dimiliki oleh desa Sambirejo yaitu sebanyak 56 usaha.

Kontak Kami

Jln. Panglima Sudirman No. 42 Trenggalek Jawa Timur

(0355) 797156

dpmptsp@trenggalekkab.go.id

dpmptsp.trenggalek@gmail.com

Aplikasi dan Link Terkait
Galeri Potensi

© SIMPONI - DPMPTSP KABUPATEN TRENGGALEK.